Akhir pekan di Bandung terasa lebih hidup dan berwarna dengan digelarnya perlombaan permainan tradisional Kadaplak yang berlangsung meriah di Lapangan Gasibu pada Minggu, 6 April 2025. Acara yang diselenggarakan oleh komunitas pecinta budaya Sunda ini berhasil menarik perhatian ratusan peserta dari berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Semangat kebersamaan dan kegembiraan terpancar jelas dalam setiap sesi perlombaan permainan tradisional yang unik ini.
Kadaplak, atau yang juga dikenal dengan sebutan “galah asin” di beberapa daerah lain, merupakan salah satu permainan tradisional yang menguji ketangkasan, kecepatan, dan strategi tim. Dua tim yang beranggotakan masing-masing lima orang saling beradu untuk melewati garis batas yang dijaga oleh tim lawan. Sorak sorai penonton yang memadati pinggir lapangan semakin menambah keseruan jalannya pertandingan.
Perlombaan Kadaplak kali ini dibagi menjadi beberapa kategori usia, sehingga memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta untuk menunjukkan kemampuan mereka. Anak-anak terlihat lincah menghindari kejaran lawan, sementara orang dewasa menunjukkan strategi yang lebih matang dalam mengatur serangan dan pertahanan. Tak jarang, gelak tawa pecah saat pemain terjatuh atau gagal melewati hadangan lawan.
Ketua Komunitas Pelestari Budaya Sunda, Bapak Dudi Hermawan, menjelaskan bahwa tujuan utama dari acara ini adalah untuk mengenalkan dan melestarikan permainan tradisional kepada generasi muda. “Kami ingin anak-anak zaman sekarang tidak hanya terpaku pada gadget, tetapi juga mengenal kekayaan budaya kita, salah satunya melalui permainan tradisional seperti Kadaplak ini. Selain menyenangkan, permainan ini juga mengajarkan nilai-nilai sportivitas, kerjasama tim, dan gotong royong,” ujar Bapak Dudi di sela-sela acara. (Data dari catatan panitia acara menunjukkan peningkatan partisipasi peserta dalam perlombaan permainan tradisional dibandingkan tahun sebelumnya).
Selain perlombaan Kadaplak, acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan seni tradisional Sunda seperti tari jaipong dan musik angklung, serta berbagai stand makanan dan minuman khas Jawa Barat. Suasana kekeluargaan dan kebersamaan terasa sangat kental, menjadikan acara ini sebagai ajang silaturahmi yang positif bagi masyarakat Bandung.
Antusiasme masyarakat terhadap permainan tradisional Kadaplak ini menunjukkan bahwa warisan budaya bangsa masih memiliki daya tarik yang kuat. Diharapkan, acara serupa dapat terus digelar secara rutin untuk semakin mempopulerkan dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia di tengah arus modernisasi.
Disclaimer: Artikel ini dibuat berdasarkan informasi yang dihimpun oleh tim redaksi per tanggal publikasi. Detail spesifik mengenai jumlah peserta dan penampilan seni dapat berbeda sewaktu-waktu.