Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun: Pekerja Alat Berat Meninggal Terseret Dahsyatnya Lahar Dingin di Sumbar

Kabar duka menyelimuti proyek pembangunan infrastruktur di wilayah Sumatera Barat setelah seorang pekerja alat berat dilaporkan pekerja meninggal akibat terseret arus lahar dingin yang tiba-tiba menerjang lokasi pekerjaan. Peristiwa tragis ini terjadi pada Minggu sore, 20 April 2025, sekitar pukul 17.00 WIB, di kawasan aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi, Kabupaten Agam. Intensitas hujan yang tinggi di wilayah hulu diduga menjadi penyebab utama meluapnya material vulkanik dingin yang mematikan tersebut.

Korban diketahui bernama Joni Permana (38 tahun), seorang operator alat berat jenis ekskavator yang sedang bertugas melakukan pengerukan material di pinggir sungai. Menurut keterangan saksi mata, arus lahar dingin datang secara tiba-tiba dengan volume yang sangat besar dan menyeret alat berat beserta pekerja meninggal tersebut dalam sekejap. Rekan-rekan korban yang berada di lokasi kejadian tidak dapat berbuat banyak karena derasnya arus dan material yang terbawa sangat berbahaya.

Tim SAR gabungan dari BPBD Kabupaten Agam, Basarnas, TNI/Polri, dan relawan segera diterjunkan ke lokasi kejadian setelah menerima laporan. Upaya pencarian pekerja meninggal dilakukan dengan menyisir sepanjang aliran sungai. Setelah beberapa jam melakukan pencarian di tengah kondisi cuaca yang masih tidak menentu, tim SAR akhirnya berhasil menemukan jenazah korban dalam kondisi yang memprihatinkan, tersangkut di antara bebatuan dan material vulkanik sekitar dua kilometer dari lokasi awal kejadian.

Kepala BPBD Kabupaten Agam, Bapak Rahmat Syahputra, S.Si., M.Si., saat memberikan keterangan pers di lokasi kejadian pada Senin pagi, 21 April 2025, menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas insiden ini. Beliau mengimbau kepada seluruh pekerja dan masyarakat yang beraktivitas di sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat terjadi hujan deras di wilayah hulu. “Kami sangat berduka atas pekerja meninggal ini. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga akan bahaya lahar dingin yang bisa datang secara tiba-tiba. Kami mengimbau agar semua pihak lebih berhati-hati dan mematuhi arahan keselamatan,” tegas Bapak Rahmat. Jenazah korban telah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Insiden ini menambah daftar panjang korban jiwa akibat bencana alam di wilayah Sumatera Barat.